Romance D Amour 2

i.
mentari teduh tak peduli: sungai tak berhati
“adalah nasib hidup dan seorang bidadari
di sebuah bumi,”
si buruk muka punya mata menatap makna
-ha-ha. untuk dicinta
ku masih punya cara

kabut telah pergi: senja tak lagi berpelangi
“adalah air mata dan seorang bidadari
di sebuah hati,”
-ha-ha. untuk dicinta
ku masih punya dusta

…tuit tit tiut, tuit tit tiut…
“harapan adalah kinanti sebuah flute
menutup buka gua-gua di bambu
adalah gairah menyempurnakan ruang waktu,”
-tak ada cara. tak ada dusta
tak ada cinta?

senja pun gelisah: bersama angin pinus-pinus menembang
cinta laki-laki, gairah menyembunyikan
adalah gairah menyembunyikan

ii.
tengah malam: langit bulan purnama
air mata sorang lelaki
mengembun di wajah bayi
“ada rindu terjerembab di jurang malam
ada rindu yang menusuk-nusuk tajam
begitukah? hati luka
dibuat makin menganga”

-nawang wulan, nawang wulan
air susumu: usia panjang anak kita
tak berhasratkah belaimu membumi
dan keterpaksaan cinta kasih
tak hanya mejadi nasi

…tuit tit tiut, tuit tit tiut…
“sorang lelaki dengan jantung semaput
menghapus pelangi di setiap kabut”
-tak abadi cara, tak abadi dusta
tak abadi cinta?

o, angin dan pinus-pinus
menembanglah untuknya:
cinta laki-laki adalah gairah yang membatu
atau tak tentu. atau tak tentu…

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-Share Alike 2.5 License.