Kontemplasi Seekor Kupukupu
ruang tamu rumahmu telah jadi taman
gelas-gelas kita jadi telaga
sukmaku dan sukmamu jadi kupu-kupu dan bunga
“kau terbang terlalu tinggi, kupu
hingga lupa akan bumi,” katamu
“untuk sayapmu, kekuatan adalah kembali.”
di hadapan bunga sepertimu
aku jadi kupu-kupu yang dungu
“kau sempurna disepuh cahaya, bunga
hingga tak aneh lagi sengat mentari dan elus bulan,” kataku
“tidur lama dalam kepompong
melupakanku akan buruknya sombong.”
kupu-kupu adalah idealisme
ia habis nafas di mega hampa udara
dalam kekalahan itu ia berkata:
“langit tak menyediakan batas, ternyata”